Mungkin ada yang beranggapan bahwa cinta memang harus ada alasan, karena memang kadang munculnya cinta diawalai dengan beberapa alasan umum seperti karena dia baik, cantik, kaya, dsb. Tapi tetap saja menurut saya cinta yang paling tinggi tingkatannya adalah cinta yang tak pernah mengenal alasan.
Engkau bisa melakukan hal gila apapun untuk yang kau cintai, dan ketika ada yang bertanya kenapa engkau rela melakukan itu semua untuk dia, maka tak ada yang lain yang keluar dari bibirmu, kecuali jawaban “karena aku mencintanya”.
Kau rela berlelah-lelah, bersimbah darah dan memberikan apa yang kau bisa dan yang kau punya hanya untuk yang kau cintai, dan ketika kau ditanya kenapa kau melakukan itu semua, kau hanya bisa menjawab : “Karena aku mencintainya”.
Ketika kau merasakan sakit yang dalam karena orang yang kau cintai, merasakan kecewa yang tak terperikan karena dia melukaimu, kau bisa dengan sangat mudah memaafkannya. Dan ketika ada yang bertanya kenapa kau bisa begitu saja memaafkannya, kau hanya bisa jawab : karena aku mencintainya.
Bahkan ketika semua yang kau lakukan tak pernah berarti di hadapannya dan dia memilih mencintai orang lain, kau mengikhlaskannya dengan mudah. Dan ketika banyak orang yang terheran-heran melihat keikhlasanmu membiarkannya pergi setelah apa yang kau lakukan untuknya, kau hanya mampu menjawab : “Aku ikhlas karena aku mencintainya. Aku mencintainya dengan cara yang lain, dengan cara untuk tak memilikinya, karena jika memang ia lebih baik dengan yang lain, ya sudah, aku ikhlas.”
Ya, jika engkau masih merasa bahwa semua yang kau lakukan untuk mencintai adalah sebagai sebuah pengorbanan, maka itu bukan cinta, karena cinta tak pernah butuh pengorbanan. Ketika engkau merasa engkau sudah berkorban, maka itu adalah kalkulasi. Itu bukan cinta. (asrilna.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar